26 Agustus 2009
Lebih dari tiga bulan sebelum perjalanan touring
Berikut beberapa rekomendasi untuk rekan-rekan yang dipercaya menjadi semacam panitia kecil atau organizer untuk perjalanan touring
Catatan:
Untuk bbm, sengaja dimasukan harga Pertamax (saat itu), walaupun dalam pelaksanannya premium lah yang lebih banyak dikonsumsi, ini untuk menghindari over budget pada ongkos bahan bakar.
BARANG BAWAAN
Datalah barang bawaan yang sekiranya diperlukan, buatlah daftar, pergunakan skala prioritas untuk barang-barang bawaan, untuk menghindari banyaknya barang bawaan selama perjalanan, karena dapat membahayakan dan mempengaruhi stabilitas berkendara. Hindari membawa pakaian yang terlalu banyak, lebih efisien jika hanya membawa sedikit pakaian, manfaatkan jasa laundry service yang banyak terdapat di
Barang bawaan penting selama perjalanan touring untuk keperluan bersama yang jangan sampai terlupakan adalah P3K, tools seperlunya, peta/map Jawa-Bali, beberapa spare-part penting semacam busi, roller/belt (untuk matic), sikring dll, pembawaannya distribusikan dengan teman sesama perjalanan.
Barang bawaan penting untuk keperluan pribadi antara lain jas hujan, keperluan mandi, vitamin, obat-obatan pribadi dan uang cash seperlunya.
Di samping itu ada hal-hal penting yang kadang terlupakan, sedangkan fungsinya sangat vital, seperti charger hp, kamera untuk yang narsis beserta chargernya, gembok motor, untuk pengamanan saat istirahat ditempat-tempat yang kurang aman, seperti SPBU, penginapan dll, kunci-kunci cadangan semacam kunci motor cadangan, kunci gembok cadangan, kunci box cadangan yang sebaiknya dikalungkan dileher.
Selain estimasi biaya dan daftar barang bawaan di atas, ada baiknya juga dibuat estimasi waktu tempuh dan jarak antar
Sebelum berangkat ke Bali, sempat browsing di internet mengenai wisat di Bali, disamping itu pula sempat konsultasi dengan teman yang menetap di Bali, dari info-info yang didapat, akhirnya dibuatlah tour planning dadakan, namun karena keterbatasan waktu, tour planning yang dibuat kembali dibuat ulang dengan menghilangkan beberapa obyek wisata yang terlalu jauh untuk dikunjungi.
Info-info wisata berikut mungkin sedikit berguna bagi rekan-rekan yang memiliki waktu lebih dari dua hari selama di
Day 1: Bedugul, Tanah lot
- Wisata Bedugul: Desa Bedugul, Kebon Raya, lalu Danau Beratan (danau terbesar kedua di bali), Pura Ulun Danu, sampe Pasar Tradisional Candi Kuning.
- Wisata Tanah Lot: Pura Tanah Lot sambil menyaksikan sunset.
Day 2: Batu Bulan, Pasar Sukowati, Kintamani, Ubud, Sangeh, Istana Tampak Siring,
- Batu Bulan: Nonton tari Barong wajib di Batu Bulan (Gianyar), dibuka setiap hari mulai jam 09.00 sampai jam 10.00., tiket -+ Rp 50.000/org. Lokasi di Kec. Sukawati, Gianyar.
- Belanja oleh2 tinggal ke Ps. Sukawati.
- Di Kintamani, bisa lihat pemandangan Danau & Gunung Batur.
- Lihat monyet di Sangeh.
Day 3: Kuta, Uluwatu (Dreamland, GWK Jimbaran, Pantai Padang
- Dreamland, pantai terbaik di
- GWK terletak di Bukit Ungasan, Jl. Ry Uluwatu. Kab. Badung. 40 km dari Denpasar. Tiket masuk sebesar Rp 20.000/org dan untuk motor Rp 2.000/mtr
- Di Uluwatu kita bisa lihat tari kecak sore hari mulai pkl. 18.00 WITA, selama sejam, tiket Rp 50.000/orang. Sambil menikmati sunset. Kalo bisa datengnya lebih awal, soalnya ngantri. Lokasi di Desa Pecatu. Kab. Badung.
- Pantai Padang-Padang adalah pantai terbaik ke-2 di Bali setelah Dreamland.
Berikut adalah Journey Review perjalanan keberangkatan Jakarta Bali dan perjalanan kepulangan Bali Jakarta.
SENAYAN – MM DEPOK
Start dari Panahan Senayan pukul 22.30. KM menunjuk ke angka 38.486 dengan posisi panel instrumen bahan bakar di posisi “F”, diisi kurang lebih sebanyak 2,54 liter Pertamax, atau setara dengan Rp 15.000,-.
Kilometer awal dari rumah
Dari Senayan, HVC Jalur Selatan yang terdiri dari 11 motor (Pa Iman, Aji/Amink, Adi, Pa Yosi/istri, Mas Zuhri/istri, Ade Bekasi, Heru Bekasi, Trisno Bekasi, Bima, Mantaray & si FB) plus 1 motor dari Vantastic Lampung (Alvie) meluncur menuju pitstop Milenium Motor Depok untuk re-briefing mengenai teknis perjalanan. Waktu sudah menunjuk ke pukul 23.30 saat tim merapat ke MM. Dari MM Depok, Om Mantaray memisahkan diri untuk meluncur terlebih dahulu dengan tim lain yang terdiri dari 4 motor. Akhirnya tim berangkat dengan 11 motor. Dari Depok disepakati melewati jalur Juanda – Jl. Raya Bogor.
Tim HVC Jalur Selatan
Pukul 00.00, tim pun diberangkatkan menuju pitstop pertama di Ciranjang, Cianjur. KM saat di MM Depok mengarah ke angka 38.514 (28 KM).
Sampai di Bogor, tim disambut oleh rekan-rekan VRB di depan lokasi kopdar mereka. VRB menitipkan dua personilnya untuk gabung ke tim HVC Jalur Selatan (Bro Johan dan Khaton). Jadilah tim sekarang berangkat dengan 13 motor.
Tim tiba di pitstop RM Idola tepat pukul 02.00. Rumah makan ini memang kerap dijadikan pitstop saat melewati jalur ini, disamping murah dan makanan tersaji secara prasmanan, timing dan lokasi pun sesuai dengan waktu perjalanan, plus berada tepat berseberangan dengan SPBU Pasti Pass 24 jam.
Di rumah makan ini, KM menunujk ke angka 38.614. Tangki Frozen Blue (FB) kembali dire-fuel dengan Pertamax sebanyak 3,12 liter (Rp 18.500). Setelah tangki vario dan pengendaranya penuh, perjalanan dilanjutkan saat waktu menunjuk ke pukul 03.15.
Perjalanan dari Ciranjang sampai
BUAH BATU
Hanya dalam waktu kurang lebih satu jam (pukul 04.20) tim sudah merapat di
Kondisi jalan dari Cileunyi sampai Cicalengka ternyata sudah di aspal ulang, jalur yang sebelumnya penuh lubang dan bergelombang, ternyata sudah halus dengan aspal baru. Ini memperlancar perjalanan kami.
SPBU NAGREG, GARUT
Tiba di salah satu SPBU di daerah Nagreg kira-kira pukul 06.20 WIB, melirik ke kilometer ternyata sudah tegak di angka 38.702. Kembali di SPBU ini Vario menenggak Pertamax sebanyak 2,1 liter (Rp. 12.500).
SPBU GENTONG, TASIK
Pitstop di SPBU ini sebenarnya tidak direncanakan, namun memang sudah diprediksi bahwa kami pasti akan istirahat cukup lama di wilayah seputaran Tasik, ini berdasarkan pengalaman perjalanan kami sebelum-sebelumnya. Di SPBU yang cukup besar dan lengkap ini anggota tim istirahat dan mandi.
Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat tiba di SPBU ini, KM mengarah ke angka 38.737, dan setelah cukup dengan istirahat, pukul 09.45 perjalanan kembali dilanjutkan.
SPBU BANJAR
Pukul 11 siang, tim kembali merapat ke SPBU di seputaran
SPBU MAJENANG / CIMANGGU – CILACAP
Seperti perjalanan touring jalur selatan sebelumnya, SPBU Cimanggu ini memang menjadi lokasi pitstop yang direkomendasikan. Di SPBU ini, tim rehat untuk shalat dzuhur dan makan siang. Waktu menunjukkan pukul 12.00 siang saat kami merapat dan KM di angka 38.843. Tim rehat selama 1,5 jam, dan pukul 13.30 perjalanan kembali dilanjutkan menuju Jawa Tengah.
SPBU JATILAWANG
KM menunjukkan angka 38.888 saat tim kembali merapat ke salah satu SPBU di
SPBU KEBUMEN
Frozen blue (FB) kembali menenggak Pertamax sebanyak 2,38 liter (Rp 15.000) di SPBU ini. KM menunjuk ke angka 38.941, sedangkan waktu menunjukkan pukul 16.50 sore.
WATES
Di salah satu SPBU di Wates, pukul 19.00 tim sempat merapat sebentar untuk re-fuel beberapa anggota tim, KM menunjuk ke angka 39.021.
JOGJA
Di salah satu SPBU di pinggiran
Dari SPBU ini, tim digiring menuju secretariat mereka di dalam
KLATEN
Di seputaran Klaten, tim merapat ke salah satu SPBU untuk istirahat sholat shubuh. Waktu pukul 04.45, dan KM di angka 39.101. Tim kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 05.15.
SOLO
Tim memasuki
Di
NGAWI
RM Mulya – Ngawi, adalah tempat pitstop tim setelah beberapa jam perjalanan, rumah makan ini berada di sputaran hutan jati, cukup besar, lengkap dengan kamar mandi. Selesai sarapan beberapa rekan terlihat mandi, istirahat dan foto-foto. Waktu menunjukkan pukul 07.30 saat tim merapat ke rumah makan ini, sedangkan KM berada di posisi 39.190.
Setelah segar kembali, pukul 09.15 perjalanan menuju
KERTOSONO
Di
GEMPOL
Waktu menunjukkan pukul 14.30 saat tim merapat ke salah satu SPBU di
PASURUAN
Memasuki
SPBU KARASAN – PROBOLINGGO
Kembali FB harus minum Premium saat merapat ke SPBU Karasan di daerah Probolinggo. KM mengarah ke angka 39.456, sedangkan waktu menunjuk ke pukul 17.45. Premium mengisi tangki FB sebanyak 2,14 liter (Rp 10.000). Setelah istirahat, shalat maghrib dan Isya, tim kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Ketapang pada pukul 19.00 WIB.
SPBU BANYUWANGI UTARA
Selama perjalanan dari Probolinggo sampai Ketapang perjalanan melewati hutan jati yang cukup panjang dan gelap. Di tengah perjalanan setelah PLTU Paiton terjadi kemacetan yang cukup panjang, singkat cerita ternyata ada truk yang terbalik. Alhamdulillah atas kesigapan RC, tim dapat melewati antrian panjang dan tiba di SPBU Banyuwangi Utara pukul 22.15. Di SPBU ini tim bertemu dengan rekan-rekan dari Javacom yang sebetulnya sudah jalan lebih dahulu dari Jogja. KM menunjuk ke angka 39.581 dan FB kembali meneguk Premium sebanyak 2,58 liter (Rp 12.000).
Pukul 22.25 bersama Javacom, tim kembali melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Ketapang.
PELABUHAN KETAPANG
Tiba di pelabuhan Ketapang pukul 23.00, KM menunjuk ke angka 39.607. Di pelabuhan tim istirahat sambil menunggu naik ke kapal. Pukul 23.45 tim naik ke kapal menuju Gilimanuk. Pukul 00.30 tim tiba di pelabuhan Gilimanuk.
GILIMANUK
Tiba di Gilimanuk pukul 00.30 WIB atau 01.30 EITA. Dari Gilimanuk, tim langsung berangkat menuju Tabanan, namun di tengah perjalanan tim disambut hujan, tim pun merapat ke SPBU terdekat. Waktu menunjukkan pukul 01.30 saat tim dan rekan-rekan Javacom merapat ke SPBU di seputaran Negara. Dan pukul 01.45 tim melanjutkan perjalanan meninggalkan rekan-rekan Javacom yang memutuskan untuk menetap di SPBU. Namun akibat terlalu letih, maka tim memutuskan untuk merapat ke salah satu masjid, tepatnya pukul 02.00 WIB/03.00 WITA.
Pukul 05.00 WIB perjalanan kembali dilanjutkan.
TABANAN
Kurang lebih 30 km sebelum Tabanan, perjalanan tim sedikit terhambat akibat terjadi kecelakaan kecil, namun selang 30 menit kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Tabanan, tempat dimana tim akan berkumpul dengan club-club vario dari
KUTA
Pukul 09.30 kami tiba di penginapan. KM menunjuk ke angka 39.746, ini berarti Fb telah berjalan selama 1.260 KM dari
BALI –
KUTA – GILIMANUK
Kepulangan dari Bali menuju Jakarta bisa dibilang touring menguji mentalitas dan fisik, ini dikarenakan dari Bali riding hanya 2 motor, FB dan Vario pink milik sang kakak.
Start dari penginapan di Jalan Tuban (Jl. Raya Kuta) selesai sholat shubuh sekitar pukul 05.15 WIB atau 06.15 WITA. KM menunjuk ke angka 40.001. Hanya pamit ke beberapa temen yang memang bangun saat itu, sementara beberapa teman yang terlelap tidur tidak sempat melepas kepulangan kami.
Dari Jl. Tuban, kami putuskan melewati jalur barat menyusuri pantai barat Bali, dari mulai Kuta, Legian, Seminyak, Krobokan, Denpasar, Tabanan, Negara dan Gilimanuk.
30 km sebelum masuk
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 2 jam, pukul 07.40 kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, KM menunjuk ke angka 40.134. Ini berarti jarak dari Kuta ke Gilimanuk sekitar 133 km, dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam, ini karena perjalanan dari Kuta ke Gilimanuk di hari libur nasional (17 Agustus) dan di pagi hari. Sensari riding di jalan halus dan sepi sangat terasa, apalagi karakter jalanan Tabanan – Gilimanuk yang meliuk-liuk serta tanjakan–turunan dengan kondisi aspal yang mulus, pemandangan sawah, pegunungan, bangunan pura yang eksotis, dengan Vario kecepatan maksimal bisa antara 90 – 100 km/jam. Inilah mengapa dikatakan
GILIMANUK – KETAPANG
Setelah menunggu selama 15 menit, pukul 07.55 kami naik ke kapal ferry menuju Ketapang. Sampai di pelabuhan Ketapang pukul 08.25. Setelah sedikit foto-foto, perjalanan kami lanjutkan, KM di panel speedometer masih menunjuk di angka 40.134.
Sang kakak narsis di Pelabuhan
KETAPANG – BANYUWANGI – JEMBER
Sesuai kesepakatan kami menempuh jalur Selatan Banyuwangi dari Ketapang, ini dikarenakan untuk merasakan sensasi dan pengalaman perjalanan yang berbeda dengan saat perjalanan pergi melalui jalur Utara. Dengan pengetahuan dan info yang minim soal rute perjalanan, dan hanya bermodal peta mudik, kami niatkan perjalanan menuju Jember.
Sesampainya di Banyuwangi KM menunjuk ke angka 40.165, ini berarti dari pelabuhan Ketapang ke Kota Banyuwangi berjarak sekitar 31 KM. Jam menunjukkan pukul 09.10 WIB. Di salah satu SPBU, FB menengguk Premium sebanyak 2,2 (Rp 10.000). Dan perjalananpun dilanjutkan menuju Jember.
Kondisi aspal dari Banyuwangi sampai Jember memang kurang bagus, namun masih bisa dilewati dengan kecepatan di atas 60 km/jam dan jalur tidak terlalu ramai dengan kendaraan lain.
Sesampainya di Jember kira-kira pukul 10.30 siang, KM menunjuk ke angka 40.252. Di salah satu mart kami istirahat selama setengah jam, pukul 11.00 perjalanan kami lanjutkan. Sempat bertanya kepada family yang mengetahui jalur ini, dan beliau menyarankan agar perjalanan sebaiknya melewati rute utara saja, namun karena pertimbangan lain kita tetap putuskan dari Jember akan lewat rute selatan dari Lumajang – Dampit – Tulungagung – Trenggalek – Ponorogo dan ke Utara menuju Madiun.
Di rute ini kami sempat terhibur dengan rute pegunungan yang meliuk-liuk di seputaran Sempalan yang mirip-mirip dengan jalur puncak, hanya di pinggir-pinggir jalan pohonan masih sangat rimbun, udaranya pun sejuk.
JEMBER – LUMAJANG
Di pertengahan perjalanan Jember – Lumajang, tepatnya di
Tepat pukul 12.10 kami kembali merapat ke salah satu mesjid di seputaran Lumajang. KM menunjuk di angka 40.307. Selesai sholat kami berbincang dengan seorang supir truk yang kebetulan sedang istirahat juga. Dari pembicaraan, supir tersebut menyarankan kami dari Lumajang naik ke Utara ke arah Probolinggo, karena menurut beliau waktu tempuh lebih cepat daripada menyusuri jalur selatan. Untungnya, saat kami berada di mesjid tersebut, kami sudah salah arah dari jalur selatan, artinya saat itu memang kami sedang menuju Probolinggo, bukan jalur selatan, salah arah yang benar.
Selesai sholat, kebetulan di sebelah masjid ada rumah makan yang cukup besar, R. M. Salma namanya, makanannya cukup enak, terletak di samping irigasi sungai, hawanya pun cukup sejuk, bikin mata sedikit ngantuk. Dan terpaksa kita istirahat selesai makan. Perjalanan kembali kami lanjutkan pukul 13.15 WIB.
LUMAJANG – PROBOLINGGO – PASURUAN
Dari istirahat siang di Lumajang, perjalanan kami langsungkan tanpa istirahat sampai di
@ Lumajang
PASURUAN – MOJOKERTO
Waktu menunjukkan pukul 15.25 saat kami kembali merapat di salah satu masjid di seputaran
MOJOKERTO – JOMBANG – NGANJUK – CARUBAN – NGAWI
Dari Mojokerto perjalanan dilanjutkan tanpa istirahat sampai melewati Ngawi, ini karena jalur Ngawi yang sepi melewati jalur hutan jati, sebisa mungkin kami sampai di
Kami pun kembali meluncur ke
NGAWI – SRAGEN
Setelah berkendara tanpa henti selama 3 jam lebih, akhirnya di seputaran
@ Ngawi
SRAGEN – KLATEN – JOGJA
Waktu menunjukkan pukul 22.30 saat kembali kami merapat ke salah satu SPBU di daerah Klaten. KM menunjukkan angka 40.691. Di SPBU ini FB kembali meneguk premium sebanyak 2,25 liter (Rp 10.000).
Setelah full tank, perjalanan kami lanjutkan menuju Jogja, namun karena fisik terasa letih dan ngantuk, akhirnya di sekitar Jl. Raya Jogja–Klaten kami menepi ke salah satu penginapan, Hotel Pertiwi tepatnya. Dengan Rp 40.000,- kami bisa menikmati kasur empuk, fan dan kamar mandi yang bersih. Waktu menunjukkan pukul 23.00 saat kami merapat ke hotel tersebut. KM tegak di angka 40.700.
Kami take-off dari hotel tersebut tepat pukul 04.00. Kami putuskan untuk shubuh-an di jalan.
JOGJA – WATES
Jam 05.00, di seputaran jalan raya Jogja–Wates, kembali kami menepi ke salah satu SPBU, walau bukan untuk ngisi BBM. Nama SPBU ini cukup unik, yaitu SPBU Holywood, cukup unik untuk diabadikan dengan foto-foto. KM kini setia di angka 40.746. Selesai sholat dan bersih-bersih, jam 05.30 perjalanan berlanjut.
WATES – PURWOREJO – KEBUMEN
Di pinggiran kota selepas Purworejo, atau tepatnya di Kutoarjo terpaksa karena tangki kembali kosong, merapat ke pinggiran, isi full tank tangki FB sebanyak 2,25 liter premium (Rp 10.000). Selepas beberapa meter dari SPBU, kembali kami merapat, cuma kali ini merapat ke rumah makan terdekat, karena yang terasa kosong adalah tangki perut. Kamipun sarapan soto ayam di salah satu rumah makan. KM menunjuk ke angka 40.787. Sementara lirik ke jam tangan, waktu menujukkan pukul 06.25. Selesai full seluruh tangki, perjalanan kami lanjutkan saat jam menunjuk ke angka 07.00 tepat
KEBUMEN – BUNTU – CIAMIS
KM menujukkan angka 40.871 saat kami masuk ke SPBU Buntu Kranggen, pinggiran
CIAMIS – TASIKMALAYA
Di Ciamis, setelah 2 jam perjalanan tanpa henti dari pitstop sebelumnya, kembali premium masuk ke tangki FB sebanyak 2,6 liter (Rp 12.000). KM tegak di angka 40.980, sementara melirik jam, waktu menunjukkan pukul 10.45.
Waktu menunjukkan pukul 11.30 saat kami melintas di perempatan Rajapolah Tasik, beberapa meter sebelum fly-over Rajapolah kami melihat ada rumah makan cukup besar untuk istirahat dan lain-lain. Akhirnya kami putuskan berhenti ke rumah makan tersebut. Di sini kami sempatkan untuk makan siang, sholat dan mandi. Take-off jam 13.00 tepat.
TASIKMALAYA – GARUT
Memasuki Nagreg Garut, kami terpaksa kembali masuk ke SPBU terdekat, karena terlihat di panel instrumen bensin sudah merapat ke bawah, harus segera refuel nih. Pertamax pun akhirnya kembali mengisi penuh tangki FB sebanyak 2,6 liter (Rp 16.000). Waktu kurang lebih pukul 14.00 saat kami mengisi bbm di SPBU ini. Melirik ke speedometer, KM menunjuk ke angka 41.080.
GARUT –
Selepas Nagrek crowded yang memang sudah kami prediksi ternyata terbukti, dari Cicalengka sampai Cileunyi jalanan penuh dengan kendaraan, belum lagi aktifitas pekerja pabrik makin membuat perjalanan melelahkan. Selepas Cileunyi, padatnya kendaraan semakin parah memasuki Soekarno – Hatta, ditambah panasnya cuaca, jalur kiri khusus motor yang sempit, perbaikan jalan dan traffic light yang cukup banyak menambah lelahnya perjalanan. Keadaan serupa belum berubah sampai kami melewati Cimahi, memasuki Padalarang kondisi jalanan mulai membaik, padatnya kendaraan sudah surut, jalur yang sepi dan meliuk-liukpun mengobati penderitaan kami saat melewati
Di salah satu SPBU yang sudah banyak dikenal bikers di daerah Padalarang kamipun mampir untuk sekedar melepas lelah dan sholat Ashar. Waktu saat itu menunjukkan pukul 16.00 sore. KM tercatat di angka 41.139. Setengah jam kemudian, 16.30 perjalanan menuju
PADALARANG – CIPANAS
Sempat terpikir untuk melewati rute Jonggol saat melintas di Jalur Ciranjang, namun karena beberapa alasan, akhirnya kami tetap melewati jalur semula via Puncak,
CIPANAS – PUNCAK
Jalur dari Cipanas hingga Puncak ternyata cukup lenggang. Cuma sekitar 40 menit kami sudah bisa melewati Puncak pass. Beberapa meter selepas Puncak pass kami sempatkan kembali mampir ke salah satu warung untuk sekedar melepas lelah, sholat maghrib dan menyeruput segelas wedang jahe panas. KM tercatat di angka 41.198. Sedangkan waktu menunjuk ke angka 17.40. Setelah segar kembali, pukul 18.30 perjalanan kami lanjutkan.
PUNCAK –
Dari Puncak jalur cukup lenggang, hanya sedikit macet di perempatan Ciawi, sepas itu, jalur Tajur sedikit terhambat karena ada penggarukan aspal, namun memasuki Bogor sampai di Jalan raya Bogor aspal sudah bagus, jalurpun tidak terlalu ramai, hanya dalam 1,5 jam dari Puncak, kami alhamdulillah dengan sehat dan selamat sampai di garasi rumah. Tidak lupa melirik ke kilometer, tercatat di angka 41.260. Melirik ke jam yang terpatri di dinding, sudah menunjuk ke pukul 20.00 WIB tepat.
CATATAN:
1. Jalur selatan Jawa kondisi jalan/aspal sudah 80-90% mulus, mungkin karena akan digunakan untuk jalur mudik 2009.
2. Sepanjang jalur selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat banyak
Dari journey review di atas, dapat di-tabel-kan sbb:
Review:
1. Konsumsi BBM:
1). Pertamax : 16,91 ltr
2). Premium : 10,10 ltr
Total BBM : 27,01 ltr
Dalam rupiah = Rp 149.500,-
2. Jarak/KM Senayan – Kuta = 1.260 KM
3. Lama waktu istirahat/pitstop: 1.615 menit à 26 jam, 55 menit
4. Lama perjalanan: 1.910 menit à 31 jam, 50 menit
5. Total waktu pitstop + perjalanan = 26 jam, 55 menit + 31 jam, 50 menit = 58 jam, 45 menit
Review:
1. Konsumsi BBM:
1). Pertamax : 10,18 ltr
2). Premium : 21,95 ltr
Total BBM : 32,13 ltr
Dalam rupiah = Rp 167.000,-
2. Jarak/KM Kuta – Cibubur = 1.259 KM
3. Lama waktu istirahat/pitstop: 836 menit à 13 jam, 56 menit
4. Lama perjalanan: 1.489 menit à 24 jam, 49 menit
5. Total waktu pitstop + perjalanan = 13 jam, 56 menit + 24 jam, 49 menit = 38 jam, 45 menit
KESIMPULAN
Dari kedua tabel data di atas ada perbedaaan yang signifikan dalam hal konsumsi bbm dan waktu tempuh perjalanan.
A. KONSUMSI BAHAN BAKAR
Dalam hal konsumsi bahan bakar terlihat bahwa dalam perjalanan pulang (Bali –
1. Penggunaan bahan bakar Premium lebih banyak daripada penggunaan bahan bakar Pertamax. Ini artinya bahwa mesin Vario dengan rasio perbandingan kompresi 10,7:1 lebih efisien dan efektif pembakarannya jika menggunakan bahan bakar dengan oktan 92. Dengan konsumsi Pertamax, pembakaran di ruang bakar menjadi lebih sempurna, sehingga berdampak pada tingkat keiritan konsumsi bahan bakar. Kesulitannya adalah di beberapa daerah/kota yang dilewati jarang sekalil terdapat Pertamax, walaupun banyak terdapat
2. Perjalanan Bali –
3. Jalur yang dilalui saat perjalanan Bali –
Catatan:
- Konsumsi bahan bakar diatas adalah perhitungan dari data dengan obyek motor matik Vario, perhitungan dapat berbeda bila menggunakan jenis motor yang berbeda.
- Dari data di atas juga diperoleh perhitungan rupiah konsumsi bahan bakar, yaitu saat perjalanan keberangkatan tercatat Rp 149.500, dan perjalanan pulang tercatat Rp 167.000, sehingga Jakarta – Bali – Jakarta dengan menggunakan matic Vario direkomendasikan membutuhkan biaya/ongkos bbm sebanyak Rp 316.500. (belum termasuk ongkos bbm selama di dalam kota/wisata)
B. WAKTU TEMPUH
Perbedaan yang signifikan juga terlihat pada waktu tempuh / lamanya perjalanan. Saat perjalanan Jakarta – Bali, perjalanan ditempuh selama 31 jam, 50 menit atau hampir selama 32 jam, dan pitstop/istirahat selama 58 jam, 45 menit. Ini berbeda jauh dengan waktu tempuh saat perjalanan pulang yang hanya ditempuh dalam 24 jam, 49 menit dan waktu pitstop hanya 38 jam, 45 menit. Hal ini disebabkan kecepatan rata-rata saat perjalanan.
Kecepatan rata-rata adalah jarak tempuh (kilometer) dibagi waktu tempuh, sehingga dari data diatas kita bisa mencari tahu berapa kecepatan rata-rata selama perjalanan, minus waktu istirahat tentunya.
Perjalanan Jakarta –
Waktu tempuh 31 jam 50 menit dengan Jarak/kilometer tercatat sebanyak 1.260 km, sehingga:
Kecepatan rata-rata (average speed) = 1.260 : 31,50 = 40 km/jam.
Perjalanan Bali –
Waktu tempuh 24 jam, 49 menit dengan jarak/kilometer tercatat 1.259 km, sehingga:
Kecepatan rata-rata (average speed) = 1.259 : 24,49 = 51,4 km/jam.
C. JARAK TEMPUH/KILOMETER
Sedangkan jarak tempuh antara Jakarta Bali, melewati jalur utara Banyuwangi tidak berbeda jauh dengan jarak tempuh Bali Jakarta melewati Selatan Banyuwangi, hanya berbeda 1 kilometer. Namun dilihat dari trek/jalur, lebih direkomendasikan melewati jalur selatan Banyuwangi dari arah Probolinggo melewati Jember. Ini juga diperkuat dengan referensi dari supir bus yang sudah terbisa melewati jalur tersebut.
D. REKOMENDASI LAIN
Jarak Jakarta – Bali adalah sekitar 1.260 km.
HVC #005 thanks to:
1. Rekan seperjalanan yang mensukseskan obsesi Jakarta Bali
2. Bilal dan Si Anjrit, walau gagal bertarung dan bertouring bersama kali ini, si Anjrit tetep the best lah pokoknya
3. GM helmet
4. Milenium Motor Depok
5. HVC
6. HVC
7. Javacom Jogja
8. Seluruh rekan Vario se-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar