30 Desember 2008

Pangandaran via Cipatujah (Tasik Selatan)

Santai di tepi Pantai Cimerak

Nafsu juga lihat iklan di salah satu tabloid otomotif yang ngiklanin Honda bersama HTCI ngadain touring wing day di Pangandaran bulan November 2008 lalu, sebenarnya bukan nafsu sama tujuan akhirnya, tapi nafsu mau ngikutin jalur trek Tasikmalaya – Pangandaran via Karangnunggal – Cipatujah – Green Canyon.

Jadi, berbekal niat, dan support dari si Bilal gendeng akhirnya sukses juga ngeracunin beberapa temen di Club Vario Dan HSX untuk ikut segera merealisasikan keinginan mencoba trek / jalur tersebut.


Tiga hari sebelum hari keberangkatan ke Pangandaran, ngetes stamina Vario yang udah lama ngga jalan jauh plus memfamiliarisasi handling Vario ber E 45 baru, sekaligus ikut merayakan hut HSX yang ke-3 di Cibodas. Ternyata stamina si Biru ngga ada masalah, dan handling Vario dengan box Givi E 45 pun ngga ada kesulitan sama sekali. Akhirnya setelah konfirmasi dan ngajak sana sini, ada juga yang kena racun buat ikut nyobain trek Cipatujah.

Berikut review perjalanannya:

DEPOK – PANGANDARAN (KEBERANGKATAN)

Rabu, 24 Desember 2008
Pitstop Keberangkatan: Abrar Automobil, Margonda Depok. Tim berkumpul dari jam 22.00, koordinasi rencana perjalanan sambil menunggu tiga orang rekan dari HSX (Boyke, Arya dan Sis Widya) yang ingin bergabung menelusuri jalur rute wing day HTCI, tim HVC Depok yang terdiri dari Bilal, gw (Herkot), Pasha, Aji, Iman Slipie, Andri Cijantung tepat pukul 00.15 (Kamis) berangkat menuju Pangandaran. Si Biru telah siap dengan bahan bakar (Pertamax) full tank dan Kilometer yang tertera di speedometer vario menunjukkan KM 31.034.

Abrar – Pitstop 1 (Ciranjang)

Dari Abrar tim menuju Pitstop Pertama di Ciranjang (RM Idola 3) melalui jalur Pemda depok – Bogor – Ciawi – Puncak – Cipanas – Cianjur.

Pukul 02.45, tim sampai di pitstop pertama Ciranjang, KM di vario menunjukkan KM 31.143. Ini berarti tim telah jalan sepanjang 109 KM. Asyiknya pitstop di rumah makan ini yaitu tepat diseberangnya ada SPBU komplit 24 jam, jadi sehabis makan si vario disuplai BBM lagi (Pertamax) sebanyak 2,6 liter (Rp 16.800). Setelah foto-foto, isi perut dan isi tanki vario sudah full tank, pukul 03.45 tim kembali melanjutkan perjalanan.

Pitstop 1 – Pitstop 2 (Bandung) – Cileunyi

Pukul 04.40, tim kembali pitstop untuk istirahat sejenak dan sholat shubuh di Mesjid Daarussalam, Soekarno - Hatta Bandung. Sementara Bilal mengejar Aji/Pasha yang terlalu konsen sehingga bablas terus sampai ke Cileunyi. Di Pitstop ini KM menunjukkan angka 31.189 (155 km). Setelah shubuh, pukul 05.10 tim berangkat kembali bergabung dengan Bilal dan Aji/Pasha yang sudah menunggu di Cileunyi untuk sarapan pagi. Sampai di lokasi pukul 05.40, tim sarapan kupat tahu, tahu dan bubur ayam. KM di angka 31.205 (171 km). Setelah sarapan selesai, pukul 06.05 tim melanjutkan perjalanan.

Cileunyi – Pitstop Tasik

Kamis, 08.12 pagi, tim kembali masuk SPBU Tasik Kota, si Biru di-full tank kembali sebanyak 2,9 liter Pertamax (Rp 18.800). KM menunjukkan angka 31.288 (254 km). Tanpa istirahat, setelah tim mengisi bbm, perjalanan dilanjutkan menuju kediaman saudara dari Bilal di Tasik kota. Tim sampai di lokasi tersebut pukul 08.35 dengan KM menunjuk ke angka 31.294 (260 km). Di pitstop ini rombangan istirahat cukup lama untuk memulihkan stamina yang terkuras selama perjalanan tanpa tidur semalaman. Pukul 12.30, setelah makan siang dan sholat perjalanan tim dilanjutkan menuju trek wing day HTCI, Tasik – Pangandaran via Cipatujah.

Tasik – Cipatujah

Di trek/jalur ini tim disuguhkan dengan trek idaman, sepi dan meliuk-liuk, ada beberapa trek yang kurang bersahabat, sedikit berbatu, tetapi secara keseluruhan trek cukup yahud dengan suguhan pemandangan alami pegunungan. Beberapa rekan-rekan terlihat menikmati trek yang meliuk-liuk. Pukul 13.35 tim sempet istirahat sebentar di SPBU Karangnunggal, tapi si Biru masih punya cadangan bbm cukup di fuel indicator, hanya beberapa rekan saja yang mengisi. KM menunjukkan angka 31.340 (306 km), ini berarti dari Tasik kota sampai Karangnunggal berjarak kurang lebih 46 km dan ditempuh jam waktu 1 jam 5 menit.
Di KM 31.367 (333 km) tim sampai di lokasi Pitstop Pantai Cipatujah. Waktu menunjukkan pukul 14.20. Mereview kembali, ini berarti jarak Tasik kota – Cipatujah berjarak 73 km dan ditempuh dalam waktu 1 jam 50 menit atau 2 jam kurang 10 menit.
Pantai Cipatujah ternyata kurang begitu terawat, sampah di sana sini dan karakteristik pantainya pun tidak berbeda dari pantai-pantai selatan lainnya, dengan karakteristik ombak yang agak besar, sehingga ada larangan untuk berenang disini. Tim hanya istirahat selama 15 menit di pantai ini. Tepat pukul 14.35 tim kembali melanjutkan perjalanan menyusuri pantai selatan menuju Pangandaran.

Cipatujah – Pangandaran

Cipatujah - Pangandaran

Di jalur ini tim disuguhkan dengan pemandangan pantai selama perjalanan, dari Cipatujah tim melewati beberapa wisata pantai walau ngga sempet mampir, seperti pantai Karanganyar, Sindangkerta dan Kalapagenep. Tapi tim ternyata ngga sanggup menghindari pemandangan pantai yang menakjubkan, di sekitar desa Cimerak tim melihat pemandangan pantai dan sawah yang mengesankan dan terpaksa harus berhenti untuk foto-foto selama hampir 30 menit, di desa ini pun tim sempat kembali pitstop untuk sholat ashar dan si Biru terpaksa menenggak Premium eceran 1 liter (Rp 6.000).
Pukul 16.15 tim sampai di objek wisata Green Canyon, KM menunjukkan angka 31.433 (399 km). di objek wisata ini tim hanya sekilas mencatat jadwal buka loket dan harga tiket, setelah itu perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pitstop terakhir Pangandaran.
Dan pukul 17.45 tim dengan selamat sampai di pitstop tujuan Pangandaran. KM menunjukkan angka 31.455, ini berarti Depok – Pangandaran via Cipatujah kurang lebih 421 KM dengan waktu tempuh selama 17 jam 30 menit (perjalanan selama 11 jam dengan istirahat selama 6 jam 30 menit).

Dengan Vario konsumsi bensin Depok – Pangandaran kurang lebih 9,5 liter (8,5 liter Pertamax dan 1 liter Premium) atau kurang lebih seharga Rp 61.250.

Ini berarti konsumsi bbm si Biru untuk luar kota sekitar 1 liter berbanding 44.3 KM, masih cukup irit untuk kelas skutik.


PANGANDARAN – DEPOK/JAKARTA (KEPULANGAN)

Di depan pos polisi Pangandaran

Sabtu, 27 Desember 2008
Kali ini perjalanan pulang minus rekan-rekan HSX yang memisahkan diri sejak sampai di Pangandaran. Tepat pukul 09.30 setelah berkemas, tim langsung berangkat menuju ke Bandung, yang rencananya tim akan bergabung dengan beberapa rekan-rekan HVC Depok plus Naoly HVC #017 yang sudah berada di Bandung sejak Sabtu dini hari. KM si Biru menunjuk diangka 31.510

Pangandaran – Tasik (luar)

Di SPBU pertama, kurang lebih 8 km dari lokasi keberangkatan, si Biru terpaksa harus kembali meneguk Premium sebanyak -+ 2,2 liter (Rp 11.000). Selesai full tank, tim langsung meninggalkan Pangandaran lewat jalur Banjar. Di pertigaan Ciamis, tim memutuskan untuk mencoba trek alternatif melalui jalur Siangaparna – Garut - Nagrek, jadi tidak melewati jalur umum Rajapolah – Malangbong – Nagrek, plus wisata hunting perlengkapan kulit di garut.
Tepat pukul 12.00, tim sempat mampir ke salah satu SPBU di luar kota Tasik sekedar untuk istirahat tanpa mengisi bbm. KM menunjukkan angka 31.619 (109 KM). Pukul 12.30 tim kembali melanjutkan perjalanan.

Tasik - Garut

Pukul 12.45 tim masuk kembali ke SPBU di Tasik kota, untuk memfull-tankkan kembali tangki. Si biru kembali menenggak Pertamax sebanyak 2,25 liter (Rp 14.600).
Tim pun kembali melanjutkan perjalanan menuju pusat kerajinan kulit di Garut melalui jalur Singaparna. Namun belum beberapa jauh tim kembali merapat ke tepi jalanan untuk kembali mengisi tangki, namun kali ini tangki pengendaranya untuk makan siang. Pukul 13.30 tim kembali melanjutkan perjalanan.
Trek Singaparna walau lebih jauh sekitar 20 km dari jalur Malangbong, namun terasa lebih asyik karena pemandangan yang lebih bagus dan trek yang lebih berliku, selama perjalanan tim selalu disambut dengan hujan, panas, hujan deras dan panas secara bergantian.
Pukul 15.25 tim sampai di lokasi kerajinan kulit Garut.

Garut – Bandung - Jakarta

Setelah kurang lebih setengah jam di lokasi ini, tim kembali berangkat menuju Bandung. Tiba di Bandung pukul 17.45. Langsung menuju SPBU pasti pas terdekat, dan si biru menenggak Pertamax sebanyak 2,4 liter (Rp 15.600). KM menunjukkan angka 31.733 (223 KM).
Tim sempet menginap satu hari di Bandung untuk sowan ke tempat kopdarnya rekan-rekan HVRC Bandung. Besoknya, sekitar jam 15.00 tim melanjutkan keberangkatan menuju Jakarta melalui jalur Ciranjang – Cariu – Jonggol – Cileungsi – Cibubur.

Baca selanjutnya »»

19 Agustus 2008

GATHERING VARIO NASIONAL 2

JOGJA VAGANZA
GATHERING VARIO NASIONAL
WARA Kaliurang, Jogjakarta, 16-17 Agustus 2008

Bingung juga saat tahu HSX bakal ngadain pelantikan Angkatan 11 ke Ciwidey, tanggal 16-17 Agustus 2008 karena di tanggal yang sama ada acara gathering tahunan club Vario se-nusantara yang ke-2, yang diselenggarakan di Jogja, dengan JAVACOM (Jogja Vario Community) sebagai tuan rumah.
Berat juga waktu mau mutusin ke Jogja, soalnya selama proses pelantikan di HSX, ngga pernah sekalipun absen, selalu hadir dari Angkatan 1 s/d Angkatan 10.
Akhirnya diputusin berangkat ke Jogja, selain lokasi yang lebih menantang, sayang kayanya kalo harus melewatkan event gathering yang dilaksanakan setahun sekali ini.
Jadi, inilah catatan perjalanannya …..


PERJALANAN (JALUR SELATAN JAWA)

Jumat, 15 Agustus 2008

15.00 – 19.30 (0 km)
Tim berangkat sebanyak 15 motor. Meeting point di MILENIUM MOTOR, dari jadwal kesepakatan berangkat jam 16.00 mundur menjadi 19.30 disebabkan kendala hujan. Namun kesempatan ini dipergunakan oleh rekan-rekan yang telah datang untuk me-recheck kondisi motor di Milenium secara gratis, di bawah pengawasan langsung dari Bpk. Eyko, chief mechanic Milenium Motor Depok.

Tim HVC Depok

Pkl. 19.00, diadakan briefing pra keberangkatan, dan sambutan dari pihak Milenium yang pada kesempatan tersebut juga mensupport tim keberangkatan dengan memberikan paket bingkisan berupa 2 botol oli flick, 2 btl radiator coolant, 4 bh bohlam lampu depan, 4 bh bohlam lampu sen, 2 bh Busi, 2 bh ban dalam dan satu set kunci-kunci dan obeng untuk setting karbu.
Tepat 19.30 selesai briefing dan berdoa, tim berangkat dengan mencatat odometer di posisi 0 (nol) dengan kondisi semua bbm kendaraan full tank (pengisian awal 3,2 ltr premium, atau Rp 19.200)

19.30 – 21.20 (58 km):
Pitstop SPBU Cisarua, untuk kembali mem-full tank-kan tangki motor, diisi premium sebanyak 1,53 ltr (Rp 9.200). Pkl 21.35 tim kembali diberangkatkan.

21.35 – 22.50 (109 km):
Tim istirahat untuk makan di Ciranjang. Pkl. 23.40, perjalanan dilanjutkan.

Sabtu, 16 Agustus 2008

23.40 – 01.15 (171 km):
Perjalanan terhenti di Cileunyi karena ada salah satu peserta (Yosi) yang mengalami bocor ban, disamping menunggu salah satu petugas yang tertinggal di Bandung (Aji/Pasha).
Pkl 02.15 tim kembali melanjutkan perjalanan.

02.15 – 02.25 (183 km):
Pitstop SPBU Cicalengka untuk kembali mengisi premium sebanyak 2,76 ltr (Rp 16.600). Pkl 02.30 perjalanan dilanjutkan.

02.30 – 04.25 (256 km):
Rombongan pitstop kembali di rumah salah satu kerabat (Bilal) di kota Tasik untuk istirahat dan makan. Tim istirahat selama hampir 4 jam. Setelah sarapan pagi, pkl 08.30 tim melanjutkan perjalanan menuju Jogja.

08.30 – 09.25 (276 km):
Di kota Ciamis rombongan terhenti karena motor Bilal mengalami kendala bocor seal gardannya, terpaksa motor harus masuk perawatan AHASS “Setia Kawan”, sekaligus menservice motor Bro Tinus. Selama perbaikan tim dijamu oleh pihak AHASS “Setia Kawan” (Bpk. Yus) dengan ramah. Rombongan mendapatkan bingkisan kaos sebanyak 15 bh dari pihak Setia Kawan dan jamuan minuman. Di samping itu motor kedua rekan yang mengalami kerusakanpun menjadi prioritas pertama pihak bengkel, sehingga motor kembali OK dalam waktu kurang lebih 1 jam.
Pkl 10.40 tim kembali berangkat setelah memberikan bingkisan ucapan terima kasih kepada pihak AHASS Setia Kawan.

Bpk. Yus, AHASS Setia Kawan Ciamis

10.40 – 11.20 (304 km):
Pitstop di SPBU antara Banjar dan Majenang. Motor kembali diisi premium sebanyak 2,5 ltr (Rp 15.000). Pkl 11.25 perjalanan dilanjutkan.

11.25 – 12.10 (343 km):
Tim kembali pitstop untuk istirahat, makan dan sholat di daerah Cimanggu, Cilacap. Setelah semua urusan selesai, pkl 13.35 tim kembali berangkat menuju Jogja.

13.35 – 14.30 (388 km):
Pitstop SPBU Jatilawang, motor kembali diisi premium 1,9 ltr (Rp 11.400). Pkl 14.40 perjalanan berlanjut.

14.40 – 15.30 (427 km):
Tim kembali melakukan pitstop karena ada salah satu rekan (Rudi) yang mengalami kendala motor sulit dihidupkan setelah sempat berhenti sebentar untuk menyapa rekan-rekan dari HVC Pusat (kloter 2) yang sedang istirahat di daerah Jatiroto, Kebumen. Setelah sedikit perbaikan darurat, tepat Pkl 16.00 perjalanan dilanjutkan.

Di Tugu Perbatasan Jateng - Jogja

16.00 – 17.15 (484 km):
PItstop SPBU Purworejo. Isi premium sebanyak 2,2 ltr (Rp 13.500). Pkl 17.25 perjalanan berlanjut menuju Pitstop penjemputan di SPBU Ambar Ketawang.

17.25 – 19.00 (545 km):
Tim sampai di pitstop penjemputan SPBU Ambar Ketawang, diluar kota Jogja dan disambut oleh rekan-rekan JAVACOM dan HVC Pusat (kloter 1) yang telah lebih dulu sampai. Setelah ada kesepakatan bahwa tim HVC Depok akan menginap di Kaliurang, akhirnya pkl 19.30 tim berangkat menuju lokasi Jogja Vaganza di Kaliurang.

19.30 – 20.05 (568 km):
Pkl 20.05 Tim HVC Depok sampai di lokasi acara di Kaliurang.


Review perjalanan JAKARTA – JOGJA (berangkat):

JALUR
Depok – KSU – Bogor – Cisarua – Puncak – Cianjur – Ciranjang – Padalarang – Cimahi – Soekarno Hata Bandung – Cileunyi – Cicalengka – Nagrek – Malangbong – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar – Majenang – Wangon – Buntu – Sumpiuh – Gombong – Kebumen – Kutoarjo – Purworejo – Wates – Jogja – Kaliurang.

JARAK TEMPUH
Depok (Milenium Motor) s/d Kaliurang = -+ 568 km

KONSUMSI BENSIN (PREMIUM)
- Pengisian awal 3,2 ltr Rp 19.200,-
- SPBU Cisarua 1,53 ltr Rp 9.200,-
- SPBU Cicalengka 2,76 ltr Rp 16.600,-
- SPBU Banjar 2,5 ltr Rp 15.000,-
- SPBU Jatilawang 1,9 ltr Rp 11.400,-
- SPBU Purworejo 2,25 ltr Rp 13.500,-
TOTAL 14,14 ltr Rp 84.900,-

LAMA TOTAL PERJALANAN
19.30 – 21.20: Milenium – Pitstop SPBU Cisarua. (110 menit)
21.35 – 22.50: SPBU Cisarua – Ciranjang. (75 menit)
23.40 – 01.15: Ciranjang – Cileunyi. (95 menit)
02.15 – 02.25: Cileunyi – SPBU Cicalengka. (10 menit)
02.30 – 04.25: SPBU Cicalengka – Tasik. (115 menit)
08.30 – 09.25: Tasik – Ciamis. (55 menit)
10.40 – 11.20: Ciamis – SPBU Banjar. (40 menit)
11.25 – 12.10: SPBU Banjar – Cimanggu, Cilacap. (45 menit)
13.35 – 14.30: Cimanggu – SPBU Jatilawang. (55 menit)
14.40 – 15.30: SPBU Jatilawang – Jatiroto, Kebumen. (50 menit)
16.00 – 17.15: Jatiroto – SPBU Purworejo. (75 menit)
17.25 – 19.00: SPBU Purworejo – SPBU Amber Ketawang (95 menit)
19.30 – 20.05: SPBU Ambar Ketawang – Kaliurang. (35 menit)
TOTAL PERJALANAN (855 menit = 14 jam 15 menit)

ISOMA / PITSTOP
21.20 – 21.35: SPBU Cisarua (15 menit)
22.50 – 23.40: Ciranjang (50 menit)
01.15 – 02.15: Cileunyi (60 menit)
02.25 – 02.30: SPBU Cicalengka (5 menit)
04.25 – 08.30: Kediaman kerabat Bilal (Tasik) (245 menit)
09.25 – 10.40: AHASS Setiakawan Motor Ciamis (75 menit)
11.20 – 11.25: SPBU Banjar – Majenang (5 menit)
12.10 – 13.35: Cimanggu, Cilacap (85 menit)
14.30 – 14.40: SPBU Jatilawang (10 menit)
15.30 – 16.00: Jatiroto – Kebumen (30 menit)
17.15 – 17.25: SPBU Purworejo (10 menit)
19.00 – 19.30: SPBU Amber Ketawang, Jogja (30 menit)
TOTAL ISOMA / PITSTOP (620 menit = 10 jam 20 menit)

TOTAL LAMANYA PERJALANAN + PITSTOP =
14 jam, 15 menit + 10 jam, 20 menit = 24 jam, 35 menit

Baca selanjutnya »»

24 Maret 2008

Ujung Kulon, Touring Impian menjelajahi separuh provinsi Banten


Ga pernah terpikir kalo impian sejak dulu untuk ngelilingi Banten akhirnya terwujud pas libur panjang kemaren.
Berbekal si Biru Vario plus Givi E 35 yang mondar-mandir bongkar pasang antara Vario dan Supra X 125, akhirnya tanggal 20 – 21 Maret 2008 lalu tercapai semua impian touring keliling provinsi Banten, dan terasa puas karena touring kali ini merupakan touring terbaik yang pernah dijalani, walaupun bukan merupakan touring terjauh, perjalanan yang tidak bisa diungkapkan dengan sekedar review. Ini merupakan touring komplit, dari mulai melewati pegunungan, perbukitan, persawahan, sungai, hutan, sampai pantai, dari mulai kota besar dengan fasillitas SPBU terlengkap sampai desa kecil yang hanya menyediakan bensin dengan dirigen/botol minuman, dari mulai kondisi jalan dengan 4 ruas/jalur sampai kondisi jalan yang hanya lebarnya 1 meter kurang, dari mulai jalan mulus sampai jalan berbatu dan berlubang, dari mulai perjalanan matahari terbit sampai perjalanan matahari terbenam, pokoknya touring terlengkap dan terbaik yang pernah dijalani.


Setelah 2 minggu sebelumnya touring ke Guci – Tegal bareng Honda Supra X 125, maka touring kali giliran si Biru Vario lah yang bertugas mengawal jiwa petualang menuju ujung barat Pulau Jawa, Ujung Kulon.
Perjalanan kali ini begitu berbeda seperti perjalanan touring-touring sebelumnya, dan inilah kesempatan untuk “compare” kehebatan Vario dengan motor-motor dengan berbagai tipe dan merek. Perjalanan ini pun atas undangan touring dari Bro Kemal (HVC Depok) dan rekan-rekan Cooper Bikers (bikers dari kalangan karyawan PT. Freeport Jakarta), yang mempunyai motto “No Ride No Glory”, motto yang cukup simple tapi cukup melukiskan betapa puasnya mereka bila melakukan perjalanan touring dengan roda dua, puas seperti sebuah kemenangan.

Ada 11 peserta touring dan satu “boncenger” yang masing-masing terdiri dari 4 motor Vario dari HVC Depok (Boy, Andri, Aming dan si Biru) + Om Kemal, 1 Supra X 125 PGM-FI, Vega, Pulsar, Scorpio, Sky Wave dan Satria FU-150. Secara akselerasi baik dij alan datar maupun tanjakan Vario cukup mumpuni, apalagi di kondisi jalan yang menanjak, power Vario cukup mumpuni melibas motor-motor bergigi, kecuali Sky Wave, meluncur kencang tanpa hambatan dengan cc 125-nya. Satu kelemahan Vario adalah konsumsi bahan bakar yang selalu menurun drastis dibanding motor-motor lainnya, ini dikarenakan kapasitas tangki bahan bakar vario yang relatif paling kecil dibanding lainnya.

Berikut review lengkap perjalanan.

Depok – Ujung Kulon (keberangkatan)

Kamis, 20 Maret 2008
Tepat pukul 08.00 dari pitstop keberangkatan Wong Solo Margonda Depok, keberangkatan dimulai, KM menunjukan angka 0 KM, dengan indikator bensin “FULL” diisi pertamax 2,8 (+ Rp 23.500)

Parung – Ciampea – Leuwiliang – Cigudeg – Jasinga (Pitstop 1)

Di Pitstop 1 indikator KM telah menunjukkan angka 73 KM, dan waktu menunjukkan pukul 10.40 pagi, berarti rombongan telah melakukan perjalanan selama 2 jam 40 menit, setelah sempat mampir sebentar di Cigudeg akibat ngga tahan lihat pemandangan pegunungan yang ajib, sayang kalau dilewatkan untuk sesi photo-photo.

Di Pitstop 1 (Jasinga), Blue Vario terpaksa harus minum premium sebanyak 2,2 liter (+ Rp 10.000)

Jasinga (Pitstop 1) – Cipanas – Rangkas Bitung – Jl. Raya Rangkas Bitung Pandeglang (Pitstop 2)

Perjalanan masih disuguhi dengan pemandangan yang menakjubkan, kondisi jalan pun mulus. Sempat beberapa kali berhenti hanya untuk photo-photo, sampai akhirnya perjalanan dihentikan untuk makan siang di wilayah antara Rangkas Bitung dan Pandeglang (Jl Ry Rangkas – Pandeglang). Di pitstop ini jam menunjukkan pukul 13.00 tepat, sedangkan KM jatuh diangka 151.
Tepat pukul 14.30, setelah selesai isoma, rombongan diberangkatkan kembali menuju pitstop Terakhir

Rangkas Bitung – Pandeglang – Labuan – Cibaliung – Cimanggu – Sumur (Pitstop akhir)

Dari pitstop 2, Vario sempat kembali minum premium sebanyak 2 liter (+ Rp 9.000) di daerah Jl. Raya Cibaliung Panimbang, indikator menunjukkan angka tepat 200 KM dan jam menunjukkan pukul 16.15.
Dari Labuan rombongan masih disuguhkan dengan pemandangan bukit yang menakjubkan dan melewati hutan-hutan tropis yang cukup rimbun, namun kondisi jalan sedikit rusak di beberapa titik, tapi secara keseluruhan kondisi jalan relatif terbilang baik.
Rombongan tiba di pitstop terakhir (Sumur) pada pukul 18.15, hanya sesaat disuguhkan dengan sunset. KM menunjukkan angka 254. Ini berarti touring telah menempuh 254 kilometer dari mulai pitstop pertama sampai pitstop terakhir dengan waktu tempuh + istirahat selama 10 jam 15 menit.

Secara keseluruhan perjalanan keberangkatan sangat mengasikkan dan santai dengan disuguhi pemandangan yang menakjubkan sepanjang jalan dari mulai pemandangan pegunungan/bukit sampai indahnya pantai di sore hari.

Sekilas mengenai Kecamatan Sumur

Sebuah perkampungan yang sebagian penduduknya adalah nelayan, tepat di pesisir pantai, kita dapat menyaksikan pemandangan pulau Umang, sebuah pulau lengkap dengan penginapan dan obyek wisata laut. Sumur merupakan perjalan akhir bagi mereka yang ingin ke Ujung Kulon dengan roda 4, bila menggunakan roda 2 sebenarnya masih bisa hingga mencapai titik akhir di kecamatan Taman Jaya, yang merupakan pintu masuk Taman Nasional, namun kondisi jalan sangat tidak mendukung, wisatawan biasanya bila ingin wisata ke Ujung Kulon, Pulau Peucang atau pulau Panaitan dapat melalui Sumur atau Taman Jaya dengan menggunakan kapal motor, tidak bisa melewati jalur darat. Di Sumur sendiri tidak terdapat banyak penginapan, dan khusus para bikers ada penginapan Rhino dengan nuansa pondokan satu rumah dengan beberapa kamar tepat di seberang pulau Umang. Untuk makanpun di wilayah Sumur banyak terdapat cafeteria yang menyediakan makanan-makanan pada umumnya dengan harga yang relatif murah. Di cafeteria-cafetaria ini kita bisa memesan makanan-makanan spesial laut seperti sea food, atau ikan-ikan bakar dlsb.

Sumur – Depok (perjalanan pulang)

Jum’at, 21 Maret 2008
Setelah menghabiskan malam di daerah Sumur, akhirnya perjalanan touring dilanjutkan menuju Malingping, Pelabuhan Ratu dan berakhir di Depok. Seru, mengesankan dan banyak pengalaman didapat dari perjalanan pulang menyusuri pantai selatan Banten ini.

Pukul 10.30, setelah sarapan dan semua barang bawaan tertata rapih di box Givi, perjalanan pulang pun dilakukan. Agak terhentak dan seneng saat ketua rombongan mengisyaratkan bahwa rombongan akan mengambil jalur selatan. Asyik, inilah impian sejak dulu menembus selatan Banten melalui pesisir. KM kembali di-stel diangka 0 (nol).

Sumur – Cibaliung – Cikeusik – Binuanguen – Perempatan Malingping

Perjalanan dari Sumur menuju pitstop Malingping sepanjang jalan diguyur hujan, walaupun hanya rintik-rintik, tapi perjalanan sedikit terganggu, karena jalan menjadi licin dan berpasir. Dari Sumur perjalanan melewati areal hutan lindung, jalur bagus, meliuk-liuk di pedalaman hutan, jalan pun pada mulanya sangat mulus, namun memasuki Cikeusik perjalanan sedikit terganggu dengan jalan yang rusak dan berbatu.

Di Cikeusik waktu menunjukkan pukul 11.55, rombongan istirahat sementara untuk melaksanakan sholat jum’at. Di indikator menunjukkan angka 38 km, karena jauh dari pom bensin resmi, akhirnya si Biru melahap premium eceran sebanyak 2 liter (Rp 10.000,-).
Jam 12.54 perjalanan kembali dilanjutkan dan saat KM menunjukkan angka 75, di perempatan Malingpin rombongan istirahat sebentar untuk kembali merapatkan barisan (jam 13.40) dan lalu mampir ke pom bensin Malingping.

Perempatan Malingping – Pantai Cihara (Bayah)

Tepat pukul 14.00, rombongan kembali istirahat untuk makan siang di pinggir pantai cihara, pemandangan laut selatan cukup menakjubkan, sempet mandi di pantai dan makan siang. Indikator menunjukkan angka 83 KM. Dan pukul 16.30 perjalanan kembali dilanjutkan.

Bayah – Pelabuhan Ratu

Dari Bayah menuju ke Pelabuhan Ratu, perjalanan kembali disuguhkan dengan pemandangan perbukitan yang menakjubkan, walaupun di beberapa titik jalan terlihat rusak dan ada pelongsoran tanah yang menyebabkan roda 4 tidak bisa melewati daerah Cikotok – Telaga, karena lebar jalur hanya tersisa sekitar 1 meter saja. Di cikotok Vario terpaksa kembali melahap bensin eceran sebanyak 2 liter. Di daerah Telaga, Simpang ganesha rombongan istirahat 30 menit untuk sholat, waktu menunjukkan pukul 19.18 dan KM telah menunjuk ke angka 165 km. Pukul 19.50 perjalanan kembali dilanjutkan.

Pukul 20.14, sebelum memasuki Cikidang, rombongan kembali istirahat untuk makan malam dekat pom bensin di pelabuhan ratu, di pom ini Vario kembali dapat melahap Pertamax sebanyak 1,2 liter. KM menunjukkan angka 181 km. Setelah makan malam, pukul 21.15, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Depok.

Pelabuhan Ratu – Cikidang – Cibadak – Cigombong – Istana Batu Tulis – Bogor

Dari pelabuhan Ratu rombongan melewati trek favorit buat touring, yaitu Cikidang keluar di Cibadak, jalan mulus, namun memasuki Jl Raya Cibadak menuju Ciawi, jalanan rusak parah, banyak lobang dimana-mana, untuk itu memasuki Cigombong rombongan mengambil jalur alternatif tembusan Istana Batu Tulis dan akhirnya tiba di pitstop Jl. Pajajaran Bogor pada pukul 23.30. KM menunjuk ke angka 256.

Bogor – Depok (Cibubur)

Dari Bogor melewati jalur jl. Raya Bogor sampai akhirnya tiba di rumah (Cibubur) pada pukul 00.57. Indikator menunjukkan angka 293.

Baca selanjutnya »»

10 Maret 2008

HSX Goes to Negeri Poci - TEGAL


"Fresh up Your Imagination"

“Ajibbbbbbb!” kata salah seorang member HSX yang sempet dilantik menjadi anggota resmi HSX 125 dalam mengungkapkan betapa asyiknya touring bareng HSX 125 Community ke Guci Tegal, yang terkenal sama pemandian air panas dan penghasil teh poci ini.
Berikut sedikit review perjalanan (berdasarkan data saya pribadi), yang mudah-mudahan bisa jadi referensi buat temen-temen yang pengen ngerasain asyiknya berkendara dengan roda dua ke Guci, Tegal.


Keberangkatan
“Temen-temen, yuk kita briefing dulu sebelum kita berangkat”, lantang dari Sogi sang PIC touring di sebuah pelataran parkir sebuah kantor pemerintah di bilangan Bambu Apus, Ceger, udara saat itu sangat dingin, dari lengan kiri, saya lihat jarum jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari, hari itu adalah hari Jum’at, tanggal 7 Maret 2008.

Lebih dari 40 orang, yang ternyata adalah adalah para pengendara roda dua saling mendekat mengitari Sogi yang saat itu terlihat gagah menggunakan jaket kebanggan berwarna merah dan berbalut jeans yang sedikit lusuh, serta kelopak mata yang terlihat agak sayu. Ternyata mereka adalah para anggota dan calon anggota dari Honda Supra X 125 Community yang akan melaksanakan touring resmi bertajuk “HSX Goes to Negeri Poci - Refresh Your Imagination”, sebuah tema yang tepat untuk mengungkapkan kejenuhan para anggota yang telah lebih dari 6 bulan tidak melaksanakan bepergian secara bersama atau umum disebut “touring” secara resmi. Lebih dari 40 peserta touring, jumlah yang sangat besar untuk jarak touring yang cukup jauh (-+ 350 km), dan saya adalah salah satunya.

Itulah sekelumit cerita dari awal keberangkatan, selanjutnya saya infokan secara kronologis, detail dan ringkas berdasarkan info kondisi motor saya.

Pukul 02.30 peserta touring di berangkatkan menuju pitstop pertama di POM bensin Pekayon Bekasi. Di panel indikator kilometer motor saya menunjukkan angka 42.175, setelah sore tadi tangki bensin telah di isi Pertamax sebanyak 3,539 liter.

Selang 15 menit, tepatnya pukul 02.44, rombongan tiba di Pit stop pertama untuk melakukan pengirian bahan bakar.

Pukul 04.28 rombongan sampai di pitstop kedua di salah satu rumah ibadah di daerah Cikampek Barat untuk istirahat, sholat dan sarapan. Kilometer menunjukkan angka 42.242, ini berarti rombongan telah menempuh jarak -+ 67 kilometer. Kondisi jalanan yang kami lewati dari mulai keberangkatan sampai ke pitstop kedua ini kondisinya sangat rusak parah, Jalur dari Pekayon sampai Kerawang rusak parah dibeberapa titik dan banyak lubang-lubang besar, Kerawang – Cikampek, kondisi jalan sedikit lebih mulus, walalu masih ada beberapa lubang-lubang besar.
Dari pitstop Cikampek Barat ini, rombongan diberangkatkan kembali pukul 06.15 menuju pitstop selanjutnya.

Pukul 07.17, rombongan kembali berhenti untuk melakukan pengisian bahan bakar di SPBU Sukasari Pamanukan. KM menunjukkan angka 42.297, HSX diisi Pertamax sebanyak 3,15 liter (-+ Rp 25.000). Kondisi jalan dari Cikampek sampai Pamanukan tidak berbeda jauh, masih rusak dan berlubang. Pukul 08.30 rombongan diberangkatkan kembali.

Pukul 10.23, pitstop kembali di SPBU Plumbon, Cirebon. KM jatuh diangka 42.404, Bahan bakar diisi kembali sebanyak -+ 1,8 liter (Rp 15.000).
Kondisi jalan selama perjalanan dari Pamanukan sampai Cirebon sedikit lebih mulus.

Pukul 12.37, rombongan berhenti untuk makan siang dan sholat jum’at di Brebes. KM menunjukkan angka 42.460. Kondisi jalan hancur dan di Losari pada jalur berlawanan terlihat sedang diperbaiki.

Memasuki Tegal rombongan disambut oleh rekan-rekan dari IMOST (Ikatan Motor Supra Tegal), dan dibawa untuk istirahat di GOR Wisanggeni, Tegal. Di GOR, waktu menunjukkan pukul 13.55 dan KM: 24.490, dari GOR rombongan dibawa ke cafĂ© Bikers Tegal (Asosiasi seluruh Club/Community di Tegal) untuk makan siang, Waktu menunjukkan pukul 14.17, waktu yang cukup telat untuk makan siang. Untung Soto dagingnya ma’ nyos!, lelah, lapar hilang seketika.
Kelar makan siang, rombongan lanjut menuju ke penginapan di Guci, tiba pukul 16.17, KM menunjukkan angka 42.532, ini berarti dari Jakarta sampai Guci plus muter-muter di kota Tegal HSX sudah menempuh jarak kurang lebih 357 kilometer.

Review Keberangkatan
Jalur: Jakarta – Pondok Gede – Bekasi – Cikarang – Kerawang – Cikampek – Pamanukan – Indramayu – Cirebon – Losari – Brebes – Tegal – Guci

Kilometer: 357 KM

Konsumsi bahan bakar (Pertamax):
Pengisian 1= 3,54 liter, Rp 28.000 (Jakarta)
Pengisian 2= 3,15 liter, Rp 25.000 (SPBU Sukasari, Pamanukan)
Pengisian 3= 1,8 liter, Rp 15.000 (SPBU Plumbon, Cirebon)
TOTAL= 8.49 liter, Rp 68.000,- dengan kondisi masih ada sisa bensin 2 liter sampai pengisian kembali saat kepulangan.

Lama perjalanan keberangkatan + isoma
02.30 (JKT) – 16.17 (Guci, Tegal) = 13 jam 47 menit

HSX Goes to Negeri Poci _ Tegal dalam visualisasi:


Photo-photo Touring Pelantikan Angkatan IX - Guci, Tegal bisa dilihat di:

http://hsx125c.multiply.com/photos/album/72/7-9.03.08_Pelantikan_9th_di_Guci_Tegal

http://hsx125c.multiply.com/photos/album/83/07-09.03.08_Pelantikan_ke_9th_Guci_Tegal_3_Courtesy_ByAdhi

dan

http://hsx125c.multiply.com/photos/album/73/HSX_Goes_to_Negeri_POCI

Baca selanjutnya »»